Bagi Bangsaku, Indonesia!

Written by administrator on . Posted in Artikel

Chuck Mcillhenny, seorang pendeta yang melayani Gereja Presbiterian Ortodoks di San Fransisco, suatu kali menceritakan pengalamannya ketika suatu hari ia duduk sambil membaca surat kabar. Ia kemudian mengetahui bahwa esok hari, dewan kota San Fransisco akan menggelar sebuah pertemuan guna membahas sebuah masalah penting: hak-hak kaum homoseksual. Ia berpikir, “Saya tidak boleh hanya duduk-duduk di sini dan membiarkan hal itu diloloskan begitu saja.” Ia tidak membawa massa. Ia tidak membawa plakat apa pun. Ia tidak bergerak melawan mereka, padahal banyak di antara mereka yang bergerak melawan dia. Memang sudah biasa baginya dalam pelayanan, disela oleh kaum lesbian dan homoseksual. Bahkan, rumahnya pernah dilempari bom sehingga kamar tidur anak-anaknya harus dibangun seperti sebuah bunker untuk melindungi mereka dari api. Namun, ia merasa ia perlu pergi ke pertemuan dewan kota itu.

Harga Sebuah Kemerdekaan

Written by administrator on . Posted in Artikel

harga sebuah kemerdekaan

“Merdeka” adalah suatu kata yang sering kita dengar dan ucapkan. Pada zaman perang kemerdekaan, ada slogan “Merdeka atau Mati!”. Salah satu partai politik di Indonesia selalu mengucapkan salam dengan kata ini. “Merdeka” menjadi suatu slogan yang langsung atau tidak langsung memberikan semangat, dorongan, cita-cita, tujuan dan sebuah harapan yang belum tercapai. Tanggal 17 Agustus 2013 kita merayakan kemerdekaan bangsa Indonesia, bangsa kita. Selama 68 tahun merdeka, sebenarnya apa makna dari kata ini bagi kita, secara umum sebagai bagian dari bangsa Indonesia, dan secara khusus sebagai orang Kristen Indonesia? Apabila kita merenungkan lebih jauh, maka kita bisa memberikan makna yang sebenarnya dari “Merdeka” ini.

Empat Panggilan

Written by administrator on . Posted in Artikel

TINJAUAN EKSEGESIS DARI MATIUS 4:19

PENDAHULUAN

Konotasi kata "panggilan" bisa beragam, misalnya si Benny yang sudah memasukkan surat lamaran ke perusahaan PT Anugerah Indah, sekarang sedang menanti "panggilan", apakah ia diterima atau tidak? Atau si Jonny yang baru saja mendaftarkan dirinya masuk ke Korps Angkatan Laut karena merasa ada "panggilan" dari bangsa dan negaranya. Demikian pula dengan si Ucok yang sementara ini sedang sibuk merapikan semua perlengkapan pakaiannya, bahkan keluarganya pun sibuk membantu karena Ucok siap meninggalkan keluarga untuk masuk Sekolah Teologi di Jawa Timur. Menurutnya, semua yang sedang ia lakukan dalam rangka memenuhi "panggilan" Tuhan atas dirinya.